Pasang Banner Disini

Hidup Hemat Dan Bekerja Keras Dalam Krisis Ekonomi Yang Harus Anda Pahami!

tatapku.blogspot.com
Krisis ekonomi global yang terjadi saat ini dirasakan telah mulai berdampak negatif terhadap ekonomi terutama sektor riil. Perekonomian dunia yang biasanya tumbuh rata-rata 2,5% per tahun, turun menjadi 0,9%. Hal ini berarti jumlah lapangan kerja yang tersedia akan mengalami penurunan hingga hampir separuhnya. Dengan kata lain, peluang kerja di masa-masa yang akan datang mejadi semakin sempit. Dampak krisis global ini masih akan terasa terus di masa yang akan datang, untuk itu usaha untuk penguatan-penguatan ekonomi di kalangan umat Islam perlu terus ditingkatkan.

Perdana dari warga Negara Indonesia kita dituntut untuk dapat menerapkan perilaku enam thobi’at luhur dalam hidup kita sehari-hari. Sebagai individu kita harus bisa bersifat individual behavior: jujur, amanah, muzhid-mujhid dan sebagai warga masyarakat kita harus dapat berperilaku sosial behavior: rukun, kompak dan dapat bekerja sama yang baik. Sebagai perwujudan perilaku muzhid-mujhid adalah menerapkan pola hoidup hemat dan kerja keras.

Berkaitan dengan hal tersebut, sungguh tepat kalau “Pola Hidup Hemat dan Kerja Keras” dijadikan sebagai salah satu artikel ini. Nilai-nilai pola hidup hemat dan kerja keras memang harus selalu diteruskan ke genarasi muda karena mereka merupakan penerus perjuangan dan penerima tongkat estafet dari generasi yang lebih tua.

Pemahaman generasi muda tentang pola hidup hemat dan kerja keras merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan mereka di dalam menghadapi tantangan kehidupan di masa mendatang.

Artikel ini diharapkan dapat memberi dorongan berkembangnya pola hidup hemat dan kerja keras kepada generasi muda sebagai perwujudan pengabdiannya kepada Allah Subhanahu wata’ala. Tujuan dari artikel ini adalah antara lain memberikan pembelakan kepada generasi muda tentang bagaimana membangun pola hidup hemat dan kerja keras sebagai antisipasi menghadapi krisis ekonomi global yang dampaknya diperkirakan masih akan dirasakan dalam bebearp tahun kedepannya.

MOTTO POLA HIDUP HEMAT DAN KERJA KERAS

1. Sesungguhnya orang yang menghambur-hamburkan mereka akan menjadi temannya syetan, dan syetan itu kufur kepada Tuhannya.
2. Sungguh beruntung orang yang hemat lagi kerja keras.
3. Berakit-rakit kehulu berenang-renang ketepian bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.
4. Rajin pangkal pandi, hemat pangkal kaya

Empat motto yang tertulis diatas merupakan terdiri dari dua peribahasa, satu ayat alquran dan satu hadits diharapkan dapat membuka cakrawala berfikir mengenai isi artikel ini nantinya.

Motto yang kesatu, merupakan peringatan untuk kita semua bahwa hidup kita harus diarahkan kepada hal-hal yang memberikan manfaat bagi umat manusia dan jangan melakukan tindakan yang sia-sia/mubadzir. Karena setiap kemubadziran itu dekat dengan perbuatan syetan dan syetan itu kufur/mengingkari Tuhannya. Apakah kita mau mengikuti pada perbuatan syetan yang kufur? Tentu saja tidak.

Motto yang kedua, menerapkan pola hidup hemat dan kerja keras adalah satu cara/strategi untuk mencapai keberhasilan dalam hidup kita ini, sebagaimana yang banyak dipraktekkan oleh warga keturunan Tionghoa pada umumnya. Mereka mempraktekkan kerja keras dibarengi pola hidup sederhana/prihatin (tidak konsumitif). Kalau sekiranya tidak perlu tidak usah dibeli.

Motto yang ketiga, mempunyai arti bahwa kesenangan atau kebahagiaan baru dapat dicapai/diperoleh setelah usha yang sungguh-sungguh dan pengorbanan yang digambarkan dengan “bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”

Motto yang keempat, menggambarkan hubungan sebab-akibat dimana jika seseorang ingin menjadi pandai maka dia harus rajin belajar. Semakin diulang-ulang maka semakin terbiasa dan mampu/mahir/pandai. Jika seseorang ingin kaya maka harus mampu hidup hemat sehingga mampu menabung.

Uang yang dikumpulkan sedikit demi sedikit akan diperoleh sejumlah uang untuk diinvesatsikan ke dalam bidang usaha yang menguntungkan dan halal seperti: usaha kos-kosan, buka warung makan/restoran, dan lain sebagainya. Dan kekayaan ini dapat dimanfaatkan bagi kemaslahatan umat serta meningkatkan amal ibadah diri kita mungkin dengan shodakoh,infaq dan lain sebagainya.

Banyak generasi peneurs zaman sekarang mempunyai moto: “kecil dimanja, muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga”. Apakah motto seperti itu benar dan rasional? Tentu saja tidak! Motto itu tidak benar, tidak masuk akal dan generasi muda kita jangan seperti itu! Dengan gidup dimankja waktu kecil membuat kita tidak mampu hidup mandiri dan selalu tergantung pada oran lain.

Hidup foya-foya di masa muda akan berdampaktidak mempunyai kelebihan dana (simapanan) untuk masa tua dan tidak mempunyai kelebihan dan untuk diinvevstasikan pada usaha yang produktif. Lebih-lebih jika dilihat berdasarkan tolok ukur Al-Qur’an dan Al-Hadist yang melarang kita untuk hidup isrof (berlebihan). Selain itu, hidup foya-foya hanya memberikan kebahagian yang semu karena kecintaan pada nikmat dunia akan menjerumuskan kita pada kesenangan yang menipu.
Sumber : webillian.com